Bacalah Teks Dibawah ini
dengan teliti!
PENDIDIKAN
KEMUHAMMADIYAHAN
A.
Sepintas Pendidikan
Kemuhammadiyahan
K.H. Ahmad Dahlan adalah
tokoh Islam yang sangat sadar bahwa pendidikan merupakan dasar bagi terjadinya
sebuah perubahan dalam masyarakat. Tidak heran, jika empat tahun sebelum
organisasi Muhammadiyah didirikan, tepatnya tahun 1908, K.H. Ahmad Dahlan telah
melakukan pembaharuan dalam bidang pendidikan. Dia mendirikan sebuah sekolah
formal di kampung Kauman, Yogyakarta, setelah jauh sebelumnya juga telah
merintis sekolah non-formal di tempat yang sama (sekarang biasa disebut dengan
madrasah diniyah)
Pendidikan bisa dikatakan
sebagai wahana untuk mempersiapkan manusia di dalam memecahlan problema
kehidupan di masa kini maupun masa depan. Karena itu, sistem pendidikan yang
baik harus disusun atas dasar kondisi lingkungan masyarakat, baik kondisi masa
kini maupun antisipasi masa mendatang. Perubahan kondisi lingkungan merupakan
tantangan dan peluang yang harus direspon secara tepat dan memberikan nilai tambah.
Organisasi Muhammadiyah yang
sejak didirikannya telah menegaskan sebagai gerakan Islam sudah tentu
membutuhkan sumber daya manusia yang tidak sedikit dan berkualitas untuk meraih
tujuannya. Maksud dan tujuannya adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama
Islam, sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Tujuan ini
tidak mungkin dipikul secara sendirian oleh pimpinan organisasi, tetapi
diperlukan keterlibatan anggota dan masyarakat. Sebab, sebagai sebuah
persyarikatan, setiap anggota organisasi mempunyai kekuasaan dan hak bersama
dalam Muhammadiyah, yaitu hak menyampaikan pendapat, hak suara, serta hak
memilih dan dipilih.
Namun yang perlu dijadikan
catatan, tidak semua orang bebas masuk di Muhammadiyah, kecuali mereka yang mau
mendukung cita-cita organisasi dan memahami hakikat dan tujuannya. Karena itu,
Muhammadiyah memang membutuhkan piranti pendukung yang terdidik dan militant,
serta memiliki kemampuan menggerakkan organisasi. Urgensi inilah yang membuat
Muhammadiyah harus dimiliki dan mencetak generasi yang mampu diharapkan memikul
tanggung jawab melanjutkan cita-cita Muhammadiyah.
Adapun yang dimaksud dengan
kader adalah mereka yang diharapkan bisa menjadi penggerak roda organisasi
Muhammadiyah, memikirkan, dan menyusun program perjuangannya di masa mendatang.
Karena terkait erat dengan organisasi Muhammadiyah, sudah tentu kader yang
diharapkan itu adalah mereka yang benar-benar memahami hakikat Muhammadiyah.
pemahaman inilah yang selanjutkan akan diakplikasikan dalam berbagai program
kegiatan untuk melaksanakan tugas amar ma’ruf nahi munkar.
Cita-cita mulia yang digapai
Muhammadiyaha tersebut tentu memerlukan keder pemikir, penggerak, dan
pelaksanaannya. Hal ini dapat terlaksana jika organisasi Muhammadiyah
menyiapkan kader yang mumpuni melalui pendidikan, baik di sekolah maupun di
tengah masyarakat. Dengan pendidikan semacam inilah para kader akan mengerti
dan memahami Muhammadiyah sebagai suatu organisasi dan pergerakan Islam untuk
berdakwah amar ma’ruf nahi munkar, serta gerakan tajdid yang selalu menyadarkan
gerakannya kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Dari keterangan singkat
diatas, bisa dimafhumi bahwa yang dimaksud dengan pendidikan Kemuhammadiyahan
adalah salah satu upaya pimpinan Muhammadiyah untuk memberikan pengertian dan
pemahaman kepada para kader dan anggotanya sepaya mengerti tujuan dan cita-cita
Muhammadiyah sebagai Persyarikatan. Pendidikan ini adalah daya upaya
Muhammadiyah dalam mempersiapkan para pengganti yang diharapkan mampu
memecahkan problema yang dihadapi oleh Muhammadiyah di masa kini dan masa
depan.
B.
Maksud, Tujuan dan Ruang
Lingkup Pendidikan Kemuhammadiyahan
Tujuan pendidikan Kemuhammadiyahan adalah member pengetahuan
tentang organisasi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dan gerakan dakwah amar
makruf nahi munkar sesuai dengan ajaran al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Pendidikan Kemuhammadiyahan adalah bekal bagi para siswa tentang cara-cara
memperjuangkan Islam melalui organisasi serta melaksanakan program-program dan
amal usaha Muhammadiyah.
Selain itu, dengan mengetahui identitas Muhammadiyah sebagai
gerakan tajdid (pembaharuan), diharapkan para siswa mampu menumbuhkan jiwa
tajdid pada diri mereka. Spirit inilah yang diharapkan mampu membuat oara siswa
memahami ajaran Islam sebagaimana yang diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW, bukan
hanya ikut-ikutan (taqlid). Dalam praktiknya, para siswa mampu mengamalkan
ajaran Islam dalam kehidupan mereka dengan kepribadian Muslim yang
bertanggungjawab terhadap Allah SWT dan masyarakat.
Dengan pendidikan Kemuhammadiyahan diharapkan para siswa
termotivasi untuk menjadi kader Muhammadiyah yang suatu saat akan memikul
tanggung jawab terhadap Islam dan organisasi Muhammadiyah. Pendidikan ini
adalah upaya untuk menyiapkan para siswa menjadi pemimpin-pemimpin Islam dalam
Muhammadiyah di masa mendatang. Karena itu, sudah seharusnya para siswa
memahami kewajiban mereka secara baik, memperlengkapi diri mereka dengan ilmu
pengetahuan dan al-Islam, agar ketika sampai saatnya nanti mereka siap menjadi
pemimpin Muhammadiyah yang berilmu, beriman dan beramal.
Dari berbagai pengertian tentang pendidikan Kemuhammadiyahan di
atas, dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup yang dipelajari tidak lepas dari
esensi Muhammadiyah itu sendiri. Pendidikan Kemuhammadiyahan setidak-tidaknya
harus mencakup beberapa hal, yang berupa:
- Sejarah, kepribadian,
keyakinan dan cita-cita hidup
-
Organisasi
- Amal Usaha
- Peranan
- Praktik berorganisasi
Adapun
maksud dari berbagai ruang lingkup tersebut adalah:
- Sejarah, kepribadian,
keyakinan dan cita-cita hidup
Yang
dimaksud dengan sejarah dalam pendidikan Kemuhammadiyaha adalah latar belakang
berdirinya Muhammadiyah, sejarah perkembangan, serta perjalanan dari masa ke
masa. Pembahasan sejarah Muhammadiyah ini akan mencakup tokoh pendirinya, dasar
dan buah pukiran pemimpinnya, serta karakteristik Muhammadiyah.
Pembahasan
perkembangan Muhammadiyah meliputi kepribadian sifat dan sikap Muhammadiyah
dalam mengamalkan ajaran Islam berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad
SAW.
2. Organisasi
Organisasi
Muhammadiyah adalah gerakan Islam, gerakan dakwah amar makruf nahi munkar dan
geraan tajdid yang berakidah Islam dan bersumber pada al-Qur’an dan Sunnah
maqbulah (diterima). Oleh karena itu, Muhammadiyah adala persyarikatan yang
menggerakkan umat Islam untuk berjuangan dan berjihad di jalan Allah. Dengan
alat organisasi Muhammadiyah diharapkan bisa menggerakkan amal usaha, ibadah,
dan jihadnya secara terprogram dan terencana.
3. Amal Usaha
Untuk
mencapai maksud dan tujuan organisasi, sudah tentu Muhammadiyah memerlukan
perlengkapan dan upaya sebagai sarana untuk mewujudkannya dalam kehidupan
nyata. Untuk mencapainya, maka Muhammadiyah menyelenggarakan berbagai amal
usaha. Semua amal usaha itu diselenggarakan dengan organisasi yang teratur dan
terencana sehingga diharapanya adalah bermanfaat bagi umat manusia.
Amal
usaha Muhammadiyah (AUM) adalah salah satu usaha dari usaha-usaha persyarikatan
untuk mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan, yakni menegakkan dan menjunjung
tinggi agama Islam sehingga terwujud Masyarakat utama yang diridlai Allah SWT.
Ileh karenanya semua bentuk kegiatan amal usaha Muhammadiyah harus mengarah
kepada terlaksananya maksud dan tujuan Persyarikatan dan seluruh pimpinan serta
pengelola amal usaha berkewajiban untuk melaksanakan misi utama Muhammadiyah
itu sebaik-baiknya sebagai misi dakwah.
4. Peranan
Peran
yang dapat dimainkan setiap anggota Muhammadiyah harus berdasarkan kesadaran
akan kewajiban beribadah kepada Allah, yaitu berbuat ihsan dan islah kepada
masyarakat dengan tujuan ibadah dengan ikhlas.
5. Praktik berorganisasi
Untuk
menjadi pemimpin Muhammadiyah dan Islam di masa depan, para siswa Muhammadiyah
sudah harus dikenalkan dengan organisasi sejak duduk di sekolah. Di sekolah ada
organisasi sekolah, yaitu “Organisasi Siswa Intra Sekolah” (OSIS), dan seluruh
sekolah-sekolah Muhammadiyah sudah dibentuk Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). IPM
adalah Organisasi otonom (Ortom) dalam Muhammadiyah, yang disediakan bagi para
siswa untuk berlatih berorganisasi, belajar bekerja sama dalam bermasyarakat
yang dimulai dari masyarakat sekolah.
C.
Janji Pelajar Muhammadiyah
Setiap para siswa di sekolah Muhammadiyah, sudah tentu harus
mengikuti tata cara yang ditetapkan oleh sekolah tersebut. Tidak terkecuali
dalam sekolah Muhammadiyah, pihak institusi juga mempunyai peraturan yang harus
ditaati oleh setiap siswanya.
Terkait dengan pendidikan siswa di Muhammadiyah, maka mereka harus
mempunyai komitmen terhadap organisasi Muhammadiyah. Komitmen ini kemudian
diformulasikan dalam sebuah janji yang dinamakan dengan “Janji Pelajar
Muhammadiyah”. adapun isi janji tersebut adalah:
رَضِيْتُ بَاللهِ رَبَّا وَبَلإِ سَلأَمِ دِيْنَا
وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيَّا وَرَسُوْلأَ
(saya rela ber-Tuhan kepada Allah, dan saya
rela beragama Islam, dan saya rela Muhammad itu adalah Nabi dan Rasul Allah)
Kami
Pelajar Muhammadiyah Berjanji:
1.
Berjuang menegakkan ajaran
Islam
2.
Hormat terhadap orangtua dan
guru
3.
Bersungguh-sungguh dalam
menuntut Ilmu
4.
Bekerja keras, mandiri dan
berprestasi
5.
Rela berkorban dan menolong
sesame
6.
Siap menjadi kader
Muhammadiyah dan bangsa
Jawablah Pertanyaan di bawah
ini di buku tugas kalian!
1.
Jelaskan apa pengertian
militan, tajdid dan taqlid secara bahasa dan istilah?
2.
Jelaskan pembaharuan dalam
bidang pendidikan yang dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan sebelum mendirikan
Muhammadiyah!
3.
Jelaskan siapa yang dimaksud
dengan kader Muhammadiyah!
4.
Mengapa para siswa yang
sedang belajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah harus memahami kewajiban mereka
secara baik, melengkapi diri mereka dengan ilmu pengetahuan dan Al-Islam?
5.
Sebutkan 5 perilaku dari
Janji Pelajar Muhammadiyah yang bisa diterapkan dalam kegiatan sehari-hari!
6.
Hafalkan Teks Janji Pelajar
Muhammadiyah dan disetorkan pada guru Kemuhammadiyahan!