Desiran ombak menyapu tepi pantai
Burung tersenyum menghampiriku
Langkah kaki semut membentuk tanda di tanah
Alunan nada darimu bagaikan sebuah rindu
Senandung Al-Qur'an terdengar merdu
Subhanallah itulah yang hanya bisa ku ucap
Mendengar syair dari mulutmu damaikan jiwa
Dirimu bagaikan kumbang yang rupawan
Kehadiranmu amat ditunggu setangkai bunga kecil
Lebih kecil dari yang lainnya
Tapi dia yakin bahwa kumbnag mampu melihatnya
Yang telah sekian lama menunggu kehadiran kumbang
Perhatian yang kau berikan begitu membuatku nyaman
Meskipun aku tak tau apa maksudnya
Kau sendiri tak pernah menafsirkannya
Hanya gestur tingkahmu yang berkata
Sedangkan dirimu hanya biasa-biasa saja
Akupun tak menganggap itu lebih
Aku hanya menganggap itu perhatian untuk seorang adik
Tapi jika dalam satu ruangan
Mengapa mulut menjadi kaku jika ingin berbicara denganmu?
Jika tidak ada yang mau memulainnya
Mengapa jika dekat kita sama-sama jaim?
Tapi mengapa jika jauh rindu begitu mendalam?
Aku sendiri dilema dibuatnya
tingkah apa yang seharusnya ku lakukan?
pura-pura tak ada apa-apa atau bagaimana?



0 komentar:
Posting Komentar